Bencana di Planet Poa - Djokolelono

goodreads
Judul: Penjelajah Antariksa 1: Bencana di Planet Poa
Pengarang : Djokolelono
Penerbit: Kepustakaan Populer Gramedia
Terbit: Oktober 2015
Tebal: 232 hlm
Genre: Fiksi Ilmiah
“Mungkinkah ... mungkinkah akan terjadi perang, Broa? Seperti yang ada di buku sejarah?”—p. 102

Ribuan tahun dari sekarang, Terra atau Bumi yang manusia tempati tiada akibat perang. Penduduk Terra berpencar mencari planet yang bisa mereka tinggali. Satu janji mereka, "Jangan tempati planet yang sudah berpenduduk. Jangan lagi berperang. Sudah cukup."


Satu koloni penduduk Terra tiba di Planet Poa. Planet kecil yang subur dan tak berpenghuni. Namun, enam bulan kemudian, Malam Panjang tiba. Matahari tak pernah terbit. Badai salju tak berhenti. Menghancurkan teknologi penduduk Terra dan membinasakan sebagianbesar penduduk. Dan, yang paling mengejutkan, penduduk asli Planet Poa bermunculan dari bawah tanah.

Penduduk Terra berpegang pada janji mereka. Mereka akan segera pergi dari Poa begitu menemukan planet baru untuk tempat tinggal mereka. Sayang, sebelum itu sempat terjadi, koloni penduduk Terra lainnya datang. Mereka sudah melupakan janji perdamaian kaum Terra. Perang pun pecah.

Dalam kekalutan itu, Raz, gadis kecil berusia 8 tahun, terpisah dari tiga kakaknya. Bersama kakeknya, Raz terperangkap dalam perpecahan politik penduduk asli Poa. Dengan caranya masing-masing, keempat anak ini terlibat pada inti bencana yang mengguncang Planet.

Oke. Sebelumnya harus ada pengakuan. Ini pertama kalinya aku baca karya Eyang Djoko, dan aku menyesal.

Sepertinya satu kalimat itu sudah cukup untuk menggambarkan betapa epiknya buku ini, ya? Kalau begitu Sa—enggak deng boong.

Tapi serius deh, Bencana di Planet Poa bener-bener patut di acungi jempol. Kisah fiksi ilmiah yang dibawakan dengan bahasa sederhana ini punya kerumitan plot yang dibalut dengan aksi yang rapi.

Tokoh-tokoh utama dalam buku ini memang anak-anak, dan gaya bahasa yang dibawakan juga kentara sekali bahwa sasaran buku ini adalah untuk semua umur. Tapi bukan berarti alur ceritanya sederhana.

Vied, Veta, Stri dan Raz; keempat bersaudara yang menjadi tokoh utama dalam cerita ini harus menghadapi masalah masing-masing. Vied yang terjebak di luar kota karena Malam Panjang, Raz terlibat dalam kemelut penduudk asli Poa, serta Veta dan Stri yang menjadi kunci penting hubungan kaum Terra dan  koloni Terra asing.

Narasi aksi perangnya pun tidak membosankan, semakin menarik ketika baik dari sudut pandang kawan maupun lawan, selalu dikatakan bahwa mereka mengalami kerugian. Seolah menekankan bahwa dalam perang, tak pernah ada yang menang.

Sayangnya untuk karakterisasinya masih terasa terlalu tawar. Kecuali Vied yang lebih memiliki kecenderungan memimpin diantara adik-adiknya, karakter-karakter lain rasanya belum punya ciri khas nya sendiri.

Kekurangan lainnya, mungkin yah, kurang panjang. Sebenarnya banyak yang masih bisa di gali dalam cerita ini. Termasuk dalam pembangunan karakter, juga world-building. Cerita penuh aksi dalam buku pertama suatu seri sepertinya memang bukan sesuatu yang umum dan mungkin terpaksa harus mengorbankan beberapa hal.

Tapi, yah, masih ada buku kedua ketiga dan seterusnya. Kita lihat saja.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

My 2017 Wishlist

BBI Giveaway Hop

A Study in Scarlet - Sir Arthur Conan Doyle

Max Havelaar - Multatuli

Misteri Gurindam Makam Kuno - Yovita Siswati