Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Komet Minor - Tere Liye

Gambar
goodreads “.... Tapi kita telah bertahan dengan sangat baik. Dalam petualangan ini, itulah kata kuncinya, bertahan selama mungkin. Tidak masalah kita kalah satu-dua pertarungan, atau malah kalah berkali-kali, tapi pastikan kitalah yang tetap berdiri tegak di akhir semua kisah.”—Batozar Berbeda dengan petualangan antar buku sebelumnya, di mana waktu berlalu untuk Ra dkk setelah suatu petualangan untuk menjalani masa-masa sekolah membosankan, menjaga rahasia, menjaga Ali tidak membuat keributan, dan mendengarkan anekdot-anekdot relatable dari guru-guru sekolahnya. Kali ini mereka tak punya waktu untuk beristirahat. Segera setelah si Tanpa Mahkota mendapatkan portal menuju Komet Minor, saat itu pula Ra dkk harus menyusul. Keberuntungan muncul di detik-detik terakhir ketika Batozar datang dan secara keseluruhan membantu mereka bertualang di dunia baru, bernama Komet Minor. Dunia baru, kultur baru, topografi baru, tempat baru lainnya dengan gaya hidup berbeda untuk di e

The Confession - John Grisham

Gambar
goodreads "Aku melihat lusinan setiap hari. Mereka berdusta tentang segala-galanya. Mereka berdusta karena kebiasaan. Mereka berdusta padahal kejujuran justru bisa menyelamatkan mereka." Sebelum bercerita tentang bagaimana buku ini begitu berkesan setelah kubaca, aku ingin bercerita bagaimana buku ini begitu berkesan bahkan sebelum kubaca. Kalau tak salah ingat, waktu tahun 2014 ada sebuah event Reading Challenge buku-buku genre misteri, salah satu penulis yang jadi sub-temanya adalah John Grisham. The Confession, adalah adalah buku yang kuniatkan untuk dibaca pada tema di bulan itu. Tapi setelah berkali-kali ke toko buku, ternyata bukunya habis stok dan akhirnya saya beli The Litigators (yang gak kalah seru). Jadi yah, bisa dibilang, bisa membaca buku ini setelah bertahun-tahun jadi wishlist, bagiku ini bukan hal biasa. Oh iya, satu lagi, melihat tebal halamannya aku rasa aku harus berterima kasih pada program #30menitbaca Bookmate. Serius deh, kalau bukan

Komet - Tere Liye

Gambar
"Ada banyak sekali kekuatan di dunia paralel. Tapi ketahuilah, salah satu yang paling hebat adalah perbuatan baik." —Hana Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kali membaca seri BUMI dan kalau melihat kapan review BINTANG aku post di sini, sebenarnya memang gak salah. Hampir dua tahun, wkwkw. Melewati waktu selama itu dan gak reread lagi, jujur aja aku agak lupa sama alur ceritanya. Walau sudah di refresh dengan membaca Ceros dan Batozar pun, rasanya sama saja toh cerita-cerita itu gak terlalu berkaitan dengan cerita utamanya. Oh iya, ngomong-ngomong soal Ceros dan Batozar, rupanya buku itu berisi cerita spin-off yang pernah aku share link nya di review Bintang. Pantas saja waktu baca judulnya rasanya gak asing. Dan jujur saja, Ceros dan Batozar adalah salah satu buku terbaik di series ini, setidaknya sejauh ini. Sukses buat aku nangis di klimaks cerita-ceritanya untuk KEDUA kalinya setelah baca versi online nya. The amount of angsts are just right . Kalaupun

Membaca tanpa Modal

Gambar
Belum lama ini, heboh dalam linimasa twitter soal sebuah platform menulis baru yang hampir sebagian besar isinya adalah plagiat baik dari tulisan komersil, maupun tulisan bebas dari platform lain. Yang dipermasalahkan adalah masih kurang tanggapnya pihak platform dalam menanggapi report plagiat ini, wajar sih, mungkin karena masih baru juga sehingga belum benar-benar siap utnuk laporan sebanyak itu. Aku gak terlalu ngikutin beritanya sih, cuma sekilas lihat teman-teman dari dunia jingga yang menanggapi soal ini. Yah, semoga kasusnya segera selesai. Ngomong-ngomong soal pembajakan buku, sepertinya masalah ini memang tidak pernah ada habisnya. Dulu, sering digaungkan bahwa masalah utama kenapa pembajakan buku marak terjadi adalah karena mahalnya harga buku. Tapi toh di era paperless dimana harga-harga buku lebih murah (bahkan gratis) pun, pembajakan buku malah menambah lapak baru.

LPM: Peluncuran Sepilihan Cerpen Sepasang Sepatu Tua

Gambar
Beberapa waktu lalu, secara tidak sengaja aku bertemu salah seorang teman SMA-ku, Mutwew. Seminggu sebelumnya aku memang berbasa-basi mengajaknya datang ke salah satu kegiatan kampusku. Ajakan yang dijawab dengan bahwa dia memang mau ke Bogor, dan masih setengah gak percaya ketika bertemu dia di angkot pas aku memang mau berangkat ke agenda kampus itu. Akhirnya, dia gak ikut aku karena memang ada agenda lain juga. Kita juga gak bisa ngobrol banyak karena waktu sebatas jarak dan kecepatan angkot sampai tujuan. Tapi salah satu bahasan itu adalah tentang komunitas literasi masing-masing juga tentang acara peluncuran buku ini.

Kompilasi Resensi 2018

Gambar
Tulisan ini sebenarnya hendak aku ikutkan dalam rangkaian ulang tahun Mewri, pada November silam, sebagai kumpulan resensi buku-buku lainnya yang kubaca pada 2018. Iya, aku terlambat sangat jauh, dan mungkin lebih mudah kalau tidak menuliskannya sama sekali. Tapi sialnya aku merasa dihantui kalau tidak menuliskannya. Memang pada akhirnya aku gak bener-bener menuliskan semuanya sih, cuma beberapa yang rasanya sayang kalau tidak dituliskan. Kudos untuk Renita yang mengejekku “Ayo katanya mau konsisten ngeblog? Mana?”. Kadang memang butuh tamparan seperti itu. Seperti yang pernah kuceritakan, belakangan, menggambar menjadi hobi baru yang kugeluti. Dan meski sepertinya menggeser banyak waktuku dari dunia blogging dan membaca, menggambar juga membawaku banyak menelusuri jenis-jenis buku berbeda yang mungkin tak akan aku baca jika aku tidak mengenal menggambar. Iya, komik! goodreads Comus #1 ( Copy Paste langsung dari minireview IG yang kutulis awal tahun 2018) Aku sebenerny