"Otak manusia itu selalu berusaha untuk berjuang dan mengingat, tapi kalau ada sesuatu yang tertulis, kau sudah tidak perlu lagi mengingatnya, dan bisa dengan tenang melupakannya. Sisakan kenangan yang menyenangkan, kenangan yang buruk tulis dan lupakanlah." –Minato Kanae, Confessions Ketika membaca kutipan itu, aku merasa dipojokkan, tapi juga sekaligus lega karena ternyata aku bukan satu-satunya yang melakukan ini. Yah, setidaknya kalau seorang karakter fiksi mengakuinya, aku asumsikan kebiasan ini setidaknya cukup masuk akal dilakukan bukan. Kita biasanya mendengar orang mencatat sesuatu untuk mengingatnya, tapi menulis untuk melupakan? Akui saja kalau konsep ini terasa asing. Dah, ya, kurasa sekarang akhirnya aku memahami apa maksud orang-orang ketika berkata menulis itu menjadi terapi. Menulis itu menolong. Menulis itu membebaskan. Maksudku, aku juga suka menulis, tapi ide soal menulis itu membebaskan masih gak masuk akal buatku. Mungkin karena darip...
Komentar
Posting Komentar