Confessions - Minato Kanae

goodreads
"Pandangan dan idealisme itu ditentukan oleh lingkungan tempat seseorang lahir dan dibesarkan. Lalu, dasar penilaiannya atas orang lain bergantung pada siapa orang yang kali pertama berinteraksi dengannya. Artinya, bagi sebagian besar orang, sosok itu adalah sosok seorang ibu, bukan?" –hal.236

Sebesar aku percaya bahwa tidak ada alasan bagi siapa pun untuk menjadikan perlakuan orang lain terhadapnya sebagai pembenaran setiap kelakuan buruk yang dilakukan, karena setiap orang bisa berubah. Aku juga percaya bagi anak-anak, pengaruh keluarga jelas punya andil besar dalam menjelaskan kenapa dia melakukan apa yang dilakukan. Menjelaskan, tapi tetap tidak bisa menjadi pembenaran.

Dan dengan banyak menggunakan dinamika antara ibu dan anak dalam ceritanya, bagaimana "cara mendidik" mempengaruhi perbuatan satu sama lain. Confessions membawa cerita dengan mempermainkan dilema antara penjelasan dan pembenaran.

"Orang dewasa cuma bisa mengukur dengan penggaris mereka sendiri, dan tidak bisa mengukur dunia anak-anak. Mereka memberikan nasihat-nasihat yang tidak bisa kita lakukan"—hlm. 212

Buku ini dibuka dengan pidato perpisahan Moriguchi Yuko, seorang guru SMP yang memutuskan berhenti mengajar setelah anaknya ditemukan tewas. Pembicaraan itu dibawa dengan santai, sambil mengudap susu kemasan sebagai bagian dari program promosi produk SMP-SMA Seluruh Jepang. Kemudian Moriguchi mulai menjelaskan kenapa dia berhenti mengajar, walau sepertinya ceritanya mulai melantur kemana-mana, tapi di akhir bab semuanya memilin menjadi satu dan belum apa-apa perutku sudah terasa tidak enak.

Bab-bab berikutnya mengambil sudut pandang lain, dari orang-orang yang secara langsung maupun tidak langsung terpengaruh dengan pengakuan Moriguchi di kelas pagi itu. Sejak awal, pembaca sudah diperkenalkan dengan para pembunuhnya, sehingga pencarian tentang penjelasan sudah jelas adalah poin utama dari kisah-kisah yang disampaikan, tapi semakin lama asumsi-asumsi yang dibuat masing-masing orang pun ternyata bisa salah dan berbeda dari kenyataannya.

"Otak manusia itu selalu berusaha untuk berjuang dan mengingat, tapi kalau ada sesuatu yang tertulis, kau sudah tidak perlu lagi mengingatnya, dan bisa dengan tenang melupakannya. Sisakan kenangan yang menyenangkan, kenangan yang buruk tulis dan lupakanlah."hlm. 131

Apa aku menikmati buku ini? Ya dan tidak.

Cerita yang dibawakan sangat menarik. Gaya berceritanya mudah dipahami. Pembawaan tiap karakternya membuat pembaca mudah sekali bersimpati, dan itu termasuk pada pikiran-pikiran terkelam mereka. Secara keseluruhan cerita ini benar-benar mengusik, siapa yang benar, siapa yang salah, apakah kejadiannya akan lebih baik jika yang terjadi adalah hal yang lain? Nampaknya itu bukan pertanyaan yang bisa dijawab dengan mudah.

"Kalau sudah seperti itu, semuanya akan menjadi seperti perburuan penyihir yang pernah terjadi di Eropa abad pertengahan. Masyarakat biasa yang bodoh itu, menurut saya akan melupakan apa yang terpenting; mereka akan lupa bahwa mereka sebenarnya tidak punya hak untuk mengadili."—hlm. 93

Judul: Kokuhaku (2007)
Judul terjemahan: Confessions
Penulis: Minato Kanae
Penerjemah: Clara Canceriana, Andry Setiawan
Penerbit: Penerbit Haru
Terbit: Cetakan ke-1, Agustus 2019
Tebal: 304 hlm

Komentar

Postingan populer dari blog ini

2nd Blogoversary Giveaway

My 2017 Wishlist

BBI Giveaway Hop

A Study in Scarlet - Sir Arthur Conan Doyle

Max Havelaar - Multatuli