The Graveyard Book - Neil Gaiman
Judul: The Graveyard Book (2008)
Judul terjemahan: Cerita dari Pemakaman
Pengarang: Neil Gaiman
Penerjemah: Lulu Wijaya
Desain sampul: eM Te
Ilustrasi: Dave McKean
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Cetakan ke-1, Maret 2013
Tebal: 351 hlm
Genre: Fantasy, Horror
ISBN: 978-979-22-9460-6
Di kegelapnya malam bulan Oktober, dalam kabut tipis yang
menghalangi cahaya bulan. Anak itu selamat, tepat saat pria yang bernama Jack
tiba dikamarnya, ia sudah mendaki bukit menuju pemakaman. Anak itu kemudian
ditemukan oleh pasangan suami istri Owens yang atas permintaan arwah ibu
kandung anak itu, ia diangkat menjadi anak angkat mereka. Sementara itu, Silas
menemui pria bernama Jack dan dengan kemampuannya membuat pria itu lupa.
Nobody Owens, dalam pengawasan penghuni pemakaman. Tumbuh
menjadi anak yang cerdas dan penurut. Ia, karena mendapat kebebasan pemakaman
mampu melakukan hal-hal yang dapat hantu lakukan. Ia punya banyak teman dari
berbagai jenis hantu dan suka mendengarkan mereka bercerita tentang kehidupan
masa lalu. Ironisnya sama sekali tidak dari kalangan orang hidup.Untungnya,
saat Bod berusia ±4 tahun. Ketika ia sedang belajar menulis dengan menyalin
nama-nama dari batu nisan. Ia bertemu dengan Scarlett, teman 'orang-hidup' pertamanya.
Gadis itu, mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi walau sedikit egois. Bersama
Scarlett, Bod jadi tahu lebih banyak mengenai pemakaman. Yang nantinya menjadi
hal paling penting dalam kelangsungan hidupnya.
Perlu saya katakan, salah satu hal yang teramat unik dari
buku ini adalah pembagian tema yang sangat kentara. Mungkin karna targetnya
anak-anak, dibuat seperti kumcer supaya lebih sederhana. Walau sebenarnya
kisahnya samasekali tidak sederhana. Ngomong-ngomong, saya juga akan
menggambarkan kisah buku ini seperti kumcer juga.
Bab 3, Anjing-Anjing Tuhan umumnya bercerita tentang Bod dan
gerbang ghoul, tentang Mrs. Lupescu dan pelajaran-pelajaran yang menurut Bod
tidak penting (begitu pula saya). Tapi, seperti yang bisa ditebak, memberi
pesan bahwa segala jenis ilmu akan berguna. Bab 4, Batu Nisan Si Penyihir. Kita
diperkenalkan dengan Liza Hempstock dan sisi lain pemakaman, Potter's Field.
Bagian ini, disebut-sebut lagi mengenai pria bernama Jack, dan bahaya mulai
mengintai Bod. Bab 5, Tarian Kematian. Mungkin yang paling penting disini
adalah pertemuan Bod dengan Wanita Penunggang Grey dan kemisteriusan Silas.
Pada bagian Interlude, jelas menandakan cerita mulai
mencapai klimaks. Bagian ini, sudah tak seperti kumcer lagi, tapi suatu
kesatuan. Jack, mulai bergerak, sementara Bod mulai menyentuh dunia luar.
Sebentar lagi mereka akan dipertemukan. Antara Bod atau Jack yang akan mati,
semua sudah digariskan. Namun, bukan berarti perjuangannya akan mudah, lebih
dari itu, butuh kecerdikan dan pengetahuan yang diterima Bod selama ini. Salah satu bab favorit saya dala bagian ini
adalah ketika Bod sekolah. Saat ia akhirnya mendapat masalah karna membantu
temannya, saat ia berinteraksi dengan Mo.
Mengenai Silas, ia memang tokoh yang unik. Tanpa diberitahu
siapa dia sebenarnya, pembaca diberi petunjuk mengenai identitasnya. Seseorang
yang tidak hidup juga tidak mati, hanya makan satu jenis makanan dan tak punya
bayangan. Hal ini tidak berlaku bagi saya yang terjebak spoiler -_-
Ngomong-ngomong saya suka sekali deskripsi setting di
pembukaan buku ini. Gelap, jadi gampang dibayanginnya LOL XD. Buku ini juga ada
ilustrasinya lo, makin lengkaplah suasana surrealnya, soalnya gambar-gambarnya
lumayan ... yaah,
Dan akhirnya, saya ‘jatuh cinta’ pada The Graveyard Book,
melalui Bod entah kenapa saya merasa penulis menyampaikan bahwa banyak cara
untuk mendapatkan petualangan, tidak selalu dengan cara klise melanggar
peraturan. Bahkan, meski menjadi anak penurut, baik hati, dan rajin jika memang
petualangan itu takdir kita, maka jadilah. Selain itu lagi-lagi, manusia hidup dan
segala ambisinya memang selalu lebih menakutkan dari orang mati.
Sekali lagi, sebuah buku telah memberi banyak pemahaman.
Mengenai kasih sayang, pengetahuan serta keberanian.
"Itu bedanya orang hidup dan orang mati, ya kan?" kata suara itu. Yang berbicara itu Liza Hempstock, Bod tahu, meskipun penyihir itu tak tampak di mana pun. "Orang mati tidak membuatmu kecewa. Mereka sudah menjalani hidup mereka, melakukan apa yang telah mereka lakukan. Kami tidak berubah. Orang hidup, mereka selalu mengecewakanmu, kan? ..." p.226
I wish you a happy 2015 from central Canada! My three reading themes run for their second year, from February to February. I thought you might enjoy having a look. Sincerely, Carolyn. https://cmriedel.wordpress.com/riedel-challenges-2015/
BalasHapus