The Screaming Staircase - Jonathan Stroud


Judul: The Screaming Staircase (Lockwood & Co. #1) (2013)
Judul terjemahan: Undakan Menjerit
Pengarang: Jonathan Stroud
Penerjemah: Poppy D. Chusfani
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit: Cetakan ke-1, Januari 2014
Tebal: 424 hlm
Genre: Fantasi

"... Tapi katanya, dulu sekali undakan itu menjadi saksi beberapa kejadian mengerikan, dan jiwa orang-orang yang terlibat di dalamnya terjebak di sana. Di waktu-waktu tertentu, barangkali saat kekuatan para Pengunjung paling tinggi, barangkali ketika mereka merasakan adanya korban baru, orang bisa mendengar lolongan kalut mereka. Muncul dari undakan itu sendiri."


Inggris terkena wabah hantu selama lima puluh tahun terakhir. Masih tidak jelas apa yang menyebabkannya pertama kali. Yang jelas, hantu-hantu berkeliaran sepanjang malam, dan kebanyakan berbahaya. Karena itu tidak heran kemudian muncul agensi-agensi pengusir hantu. Mulai dari agensi besar seperti Agensi Rotwell & Fittes, sampai agensi kecil semacam Lockwood & Co.

Agensi-agensi itu biasanya berisi agen-agen remaja yang memiliki bakat. Ini juga dipengaruhi oleh keadaan di mana kemampuan melihat hantu kian memudar seiring tumbuh dewasa. Meski begitu, agensi-agensi besar biasanya tetap memperkerjakan orang-orang dewasa. Mereka menjadikan anak-anak sebagai mata dan telinga mereka, dan memanfaatkan pengalaman serta ketangkasan pikiran untuk memandu agen-agen yang lebih muda.

Tapi hal berbeda terjadi di Lockwood & Co. Agensi itu hanya terdiri dari dua orang remaja. Sang pemimpin yang karismatik, Anthony Lockwood dan rekannya George Cubbins, anak gemuk yang jago mencari fakta.

Lucy Carlyle, sudah tidak tahu harus kemana hari itu. Sedari pagi saja, dia sudah di tolak enam agensi di London. Kalau ia di tolak lagi kali ini, ia mungkin akan menjadi penjaga malam dan menelantarkan Bakatnya begitu saja.

Untung saja Lockwood dan Cubbins menerimanya. Memang agensi itu bukan yang paling terkenal di Inggris, dan tempatnya bukan yang paling bergengsi, juga rekannya bukan orang yang paling ramah. Tapi Lucy punya tempat tinggal dan pekerjaan sekarang. Yang artinya ia punya kesempatan memulai hidup baru, meninggalkan apapun yang menyebabkan ia kabur ke London.

"Berhentilah mencemaskan masa lalu! Masa lalu hanya untuk hantu. Kita semua pernah melakukan hal-hal yang kita sesali. Namun masa depanlah yang terpenting." —p. 400

Namun, sesuatu tidak selalu berjalan baik. Suatu hari, mereka tidak terlalu kompak dan agak ceroboh. Menerima suatu kasus dengan buru-buru dan terlalu bersemangat, mereka mengalami kecelakaan yang mengakibatkan mereka dituntut enam puluh ribu pounds oleh klien. Belum reputasi yang jatuh karena publikasi, membuat harapan membayar kerugian jadi pupus.

"Di kantor polisi? Aku mengira dia di rumah sakit."
"Memang. DEPRAC menahannya sekarang."
"Kenapa?"
"Ooh, entahlah. Barangkali karena kalian membakar rumah orang, Lucy? Siapa tahu?"—p. 132

Tapi harapan selalu ada. Bagai malaikat, Mr. John Fairfax mengetuk pintu rumah mereka di Portland Row. Orang paling kaya nomor satu di seluruh Inggris itu tiba-tiba menawari mereka jalan keluar dari masalah uang. Bahkan menjanjikan pembersihan nama baik. Tapi dengan satu syarat: mereka harus menangani rumah paling berhantu di seluruh Inggris, dan jelas paling berbahaya.

Ini pertama kalinya saya membaca buku karangan Jonathan Stroud, meski begitu saya cukup tau kalau beliau telah menulis banyak buku fantasi, termasuk yang paling terkenal, seri Bartimaeus. Karenanya, meskipun tau bahwa seri Lockwood & Co. mengisahkan tentang hantu, saya sama sekali mengira bahwa ceritanya bakal jadi horror.

Mungkin tidak sepenuhnya salah. Sejujurnya, memang lebih cocok memasukkan buku ini ke kategori buku fantasi daripada horor. Dengan world-building-nya yang detil, membuat dunia fiksi dalam buku ini selangkah lebih jauh dengan dunia nyata di banding dengan horor.

Meski begitu, kengerian yang diberikan tidak kalah seru. Deskripsi Stroud tentang suasana ketika para tokoh sedang menghadapi para hantu sukses membuat saya ketakutan. Mungkin salah saya juga yang bodohnya baca buku ini di tengah malam ketika ayam tetangga berkokok dengan suara ganjil.

Selain itu, bahasan soal agensi dan penyelidikan membuat buku ini juga punya unsur cerita misteri-detektif. Lengkap dengan tokoh 'kerang dalam tubuh manusia' yang diperankan Lockwood.

Lockwood berhenti mendadak di depanku. Dia berseru. "Tentu saja! Aku tolol sekali"
George dan aku berdiri melongo. "Apa?" kata George. "Ada apa?"
"Selama ini ada di depan mata kita!"
"Apanya?"
"Jawaban semuanya. Ah, aku dungu sekali!"—p. 343

Jadinya, jarang sekali ditemukan cliffhanger 'penipu' ala cerita horor yang menempatkan para tokoh pada kengerian palsu. Melainkan terungkapnya satu persatu misteri yang bikin pembaca tidak bisa berhenti membalik halaman.

Ketiga tokohnya pun asik diikuti. Lucy Carlyle punya Daya Dengar yang sangat sensitif, bakat langka yang membuatnya spesial diantara agen yang lain. Ia punya keberanian dan rasa percaya diri, walau ingatan kegagalan masa lalu kadang-kadang mengusiknya.

George Cubbins dan Anthony Lockwood tak kalah menarik. George, jelas berguna soal meriset kasus. Meski menjadi satu-satunya orang yang Daya Lihat dan Daya Dengarnya biasa-biasa saja, ia selalu siap. Selain itu, kata-katanya yang sering dipenuhi sarkasme jadi hiburan sendiri.

Dan Lockwood, meski senyum selalu menghiasi wajahnya dan dia selalu bersikap tenang dan tak pernah gagal menularkan semangat pada orang-orang. Ia yangvpaling buat saya penasaran, seburuk apa masa lalunya sampai ia bahkan tak membiarkan orang bertanya?

Jadi yah, tokoh-tokoh yang menyenangkan, gaya bercerita dan terjemahan yang sedap, serta kisah yang memukau.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

My 2017 Wishlist

BBI Giveaway Hop

A Study in Scarlet - Sir Arthur Conan Doyle

Max Havelaar - Multatuli

Misteri Gurindam Makam Kuno - Yovita Siswati