Misteri Kota Tua - Yovita Siswati
Judul : Seri Misteri Favorit 2 : Misteri Kota Tua
Pengarang : Yovita Siswati
Penyunting : Pradikha Bestari
Ilustrator, desain sampul & isi : Indra Bayu
Penerbit : Kiddo
Terbit : Cetakan ke-1, Januari 2014
Tebal : 168 hlm
ISBN : 978-979-91-0671-1
Genre : Adventure, Crime, Thriller & Mystery
Kalau bukan karna rumah barunya yang misterius, Beno pasti sudah mati bosan di Kampung Sewan ini. Tanggerang, kota barunya bukan tempat menyenangkan seperti di desa, terlalu padat, pikirnya. Tapi jiwa detektifnya bersorak riang di sini. Apalagi ketika melihat seorang kakek mencoba masuk ke suatu kamar terkunci di rumahnya.
Disaat ia kehilangan jejak Aki Uban, ia bertemu dengan Sari, gadis cerewet yang tawanya seperti ringkik kuda. Sari berjanji akan membantu Beno mencari Aki Uban asal ia dilibatkan dalam penyelidikan ini. Meski tak rela, Beno menyetujinya, toh ia butuh penunjuk jalan.
Pertama, mereka mengunjungi Pak Kosim, orang yang sering mengunjungi Aki Uban. Di sana mereka bertemu Ito, anak berkacamata yang suka sekali berdeham. Belum apa-apa mereka sudah mau diculik oleh suatu komplotan bertopeng hitam. Untungnya Aki Uban datang menyelamatkan mereka. Esoknya mereka mencoba mendatangi Aki Uban langsung, tapi ternyata Aki Uban tak ada di rumah petak itu dan dikabarkan semalam bertengkar dengan pria bercodet--Si Muka Codet. Beno dan Sari lalu menemukan secarik kertas yang sudah menguning bertuliskan huruf mandarin tergeletak begitu saja. Kemudian mereka pergi ke Teluk Naga, untuk menemui teman Sari yang merupakan seorang Cina Benteng kalau-kalau ia bisa menerjemahkannya.
Petualangan Beno dan Sari terus berlanjut sampai mereka harus mengelilingi Tanggerang, berusaha memecahkan misteri yang membuat mereka dibuntuti dan diculik.
Yes! Akhirnya saya berhasil membaca Seri Misteri Favorit lainnya. Walau butuh waktu lebih dari sebulan untuk menyempatkan diri. Buku ini dari Penulis yang sama dengan Misteri Kota Topeng Angker meskipun sebenarnya terbit lebih dulu, Walaupun begitu, mau-tak mau saya akan membandingkannya.
Tokoh-tokohnya memang digambarkan dengan kuat, tapi Ito yang sering berdehem itu menganggu sekali, untungnya (atau sayangnya?) Porsinya sedikit. Lalu penjelasan tentang kota Tanggerang terasa terlalu mepet antara satu dengan yang lainnya. Keterangan tentang kecintaan Sari pada kupu-kupu pun agak terlambat sehingga terkesan ditambah-tambahkan.
Yang menyenangkan adalah buku ini lebih jenaka, Bi Nah dengan latah dan seringnya salah-paham akan suatu hal membuat kita tersenyum walau para tokohnya gregetan. Misterinya juga berbeda dari Misteri Kota Topeng Angker, Jika MKTA mencoba mengumpulkan benda-benda misterius, Misteri Kota Tua mencoba memecahkan misteri itu sendiri, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi. Sebenarnya, tidak ada bahaya apapun yang mengancam Beno jika ia tidak menemukannya. Namu Beno dan jiwa detektifnya memang memesona, ia pintar dan mempunyai rasa ingin tau yang tinggi, pas sekali. Twistnya lumayan lah, saya tidak bisa menilai karena adik saya itu, yang membaca MKT lebih dulu malah membocorkan spoiler penting pada saya. Huhu poor me
Komentar
Posting Komentar