The Big Four - Agatha Christie
Judul terjemahan : Empat Besar
Pengarang : Agatha Christie
Penerjemah : Indri K. Hidayat
Desain & ilustrasi sampul : Satya Utama Jadi
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Terbit : Cetakan ke-9, November 2013
ISBN : 978-979-22-2863-2
Tebal : 280 hlm
Genre : Thriller & Mystery, Classic, Suspense, Crime
Kapten Hastings ingin memberi kejutan pada Poirot, setelah lama tinggal di Argentina ia akan menemui sahabatnya itu di London tanpa memberi kabar. Tapi ternyata Poirot pun sedang berkemas, bersiap berlayar ke Amerika Selatan. Hercule Poirot berkeras bahwa ia tidak akan membatalkan janjinya, hanya soal hidup dan mati saja yang bisa menahannya. Saat itulah seorang pria menerobos kamarnya, terjatuh dan mengucapkan nama Poirot berulang-ulang. Dr. Ridgeway dipanggil lalu ia memberikan pensil dan pena pada pria asing itu. Pria itu menulis angka empat berkali-kali. Sesudah Dr. Ridgeway keluar, pria itu nampaknya sadar dan mengucapkan nama-nama, si Nomor satu, Li Chang Yen, otak kendali; dua, orang Amerika, donator; tiga, seorang wanita Perancis; dan empat, si Pemusnah; lalu ia pingsan. Kemudian dua sahabat itu naik kereta, lagipula Dr. Ridgeway bilang ia akan segera kembali. Namun Poirot dan Hastings malah menyewa mobil dan kembali ke London, lalu menemukan pria itu telah tewas, jendela-jendela terbuka, jam berhenti di angka empat. Si Nomor Empat telah mengalahkan Hercule Poirot dalam ronde pertama.
Selanjutnya, orang-orang yang mengetahui tentang Empat Besar mati satu-persatu, pelan tapi pasti, Poirot dan Hastings menemukan mereka.
Lagi-lagi dihadapkan dengan blurb yang keren. Apa ini? Kapten Hastings diancam? Oleh siapa? Siapa yang berani mengancam sahabat Poirot ini? Kemudian bagian pembukaan mengenai empat penjahat ulung yang ingin menguasai dunia, ampuun apa pula ini? Spionase? Mata-mata? Saya tidak begitu suka Passenger to Frankfurt, jadi agak kecewa. Tapi setelah dibaca, sepertinya ini lebih mirip The Seven Dials Mystery. Daaaan.. The Big Four ini, kadang membuat saya kagum seperti biasa dan kadang membuat saya merasa 'ini gak Poirot banget'. Tapi harus diakui, dengan mengenyampingkan metode Poirot, novel ini seru sekali.
Bisa dibilang buku ini lebih sentimental dari biasanya. Persahabatan Poirot-Hastings yang mengharukan; kebiasaan-kebiasaan mereka yang semakin kentara; kisah romantis Hastings dan istrinya (Cinderella?) juga Poirot dan Countess Vera; ada juga saudara kembarnya, Achille Poirot, yang pernah saya dengar dari The Labours of Hercules.
Poirot yang cerdas memang cocok sekali melawan Empat Besar, tapi ia yang berlari kesana kemari, mencari petunjuk, menyamar, meneliti jejak kaki, membuat saya... Euh.
Komentar
Posting Komentar